Orang yang pengalaman-pengalaman mistiknya telah menjadi dasar bagi “keyakinan langsung” tidak memerlukan penjelasan-penjelasan ilmiah, karena “ada suatu batas yang ditarik di mana akal harus berhenti, sementara sufi yang mencapai keyakinannya langsung melalui pengalaman batin akan melampauinya” (Ibn ‘Arabi, FaH, h.162)
Namun untuk semua itu, upaya-upaya pemahaman rasional seperti itu juga layak dalam pandangan islam, karena Al Quran menganjurkan kita untuk melakukan penelitian ilmiah (Tanda-tanda itu terdapat di dalam alam). Semakin banyak melakukan penelitian empiris, akan semakin besarlah kesadarannya mengenai Tuhan, bagaimanapun : “Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segenap ufuk dan pada diri mereka sendiri) (QS 41: 53)
Seperti yang guruku selalu bilang “risetlah” “coba” dan semua akan terbukti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar