Sabtu, 30 Mei 2009

Sastra dan Diriku...

Sastra adalah sebuah ilmu yang menyenangkan. Sastra membuat hidup lebih berwarna-warni. Menyukai sastra melatih orang mempunyai perasaan yang halus, sebab sastra menyentuh dunia manusia hampir yang paling inti yaitu perasaan. Sastra banyak berbicara tentang cinta, kasih sayang, emosi, harapan, dan spiritualitas. Terbukti, misalnya seorang penulis novel dapat mengaduk-aduk perasaan pembacanya hanya dari tulisannya. Lewat alur ceritanya yang mengalir, gaya ceritanya yang naratif, bumbu-bumbu lelucon, dan kelihaian-kelihaian lainnnya yang membuat ceritanya menjadi menarik dan enak dibaca. Kalau menurut orang-orang definisi orang yang hebat adalah menjadi presiden, dokter, insinyur, psikolog, pengacara dan sebagainya tapi menurut saya orang yang paling hebat adalah seorang penulis. Tapi seringkali orang-orang hebat biasanya pintar menulis.

Saya menyukai sastra, berbekal karena saya senang membaca. Pada awalnya saya adalah pembaca segala. Apa pun saya baca. Tulisan dikoran, dimajalah, koran bekas bungkus cabe kalau emak saya baru pulang dari pasar atau kertas apalah yang ada tulisannya. Namun semakin berjalannya waktu saya semakin condong kenovel, cerpen, puisi dan yang terakhir saya lagi gandrung sama tulisan-tulisannya jalaluddin rumi dan abdul qadir al jilani.

Sekarang saya lagi belajar menulis, dulu jaman masih kuliah saya sempat menulis cerpen tapi cuma untuk konsumsi sendiri dan kawan saja. Paling-paling habis nulis cerpen, saya suruh teman saya baca dan suruh dia komentari tulisan saya, selesai. Tulisan-tulisan saya dulu juga sudah pada menghilang, seingat saya gara-gara komputer kena virus dan busssssh, hilanglah semua data. hikss. Kawan saya bilang gaya menulis saya ngepop. Setahu saya pop itu aliran musik ya..hehehe.. tak tahulah, yang saya tahu menulis untuk mencurahkan isi hati. Sekarang saya lagi menyusun kembali mozaik-mozaik kenangan tulis menulis saya. Moga-moga ngga terlalu memalukan. Bantu saya ya kawan-kawan...